CHAVES DAN PERUBAHAN RADIKAL EKONOMI BOLIVARIAN

hg

Bolivarian atau sebutan untuk Negara Venezuela, sebuah Negara berkembang yang namanya tidak dapat diremehkan dikancah internasional, sebut saja dalam beberapa tahun terakhir ini mahkota Miss Universe beberapa kali disematkan kepada wanita wanita cantik dari Venezuela. Tidak hanya itu, satu hal yang sangat identik dan dikenal oleh dunia tentang Venezuela yaitu seorang pemimpinnya yang sangat berkontribusi besar dalam perkembangan Venezuela.

Terpilihnya Hugo Chaves dalam pemilu Venezuela tahun 1998 adalah awal dari kebangkitan rakyat Venezuela. Tokoh yang beraliran “kiri” ini memberikan banyak perubahan terutama di bidang ekonomi Venezuela. Perubahan di Venezuela kemudian menyebar ke berbagai negara disekitarnya. Hal ini ditandai kemenangan sejumlah tokoh ‘kiri’ dalam pemilu disejumlah negara Amerika Latin lainnya seperti: Ricardo Frolian Lagos Escobar di Cile (2000); Luiz Ignacio Lula da Silva di Brazil (2002); Nestor Kirchner di Argentina (2003); Tabare Ramon Vasquez Rosas di Urugay (2004); Juan Evo Morales Ayma di Bolivia (2005); Veronica Michelle Bachelet Jeria di Cile (2005); Luiz Ignacio Lula daSilva di Brazil (2006); dll. Kemenangan tokoh-tokoh berhaluan ‘kiri’ itu menempatkan hampir semua negara Amerika Latin pada posisi yang secara diametral menentang neoliberalisme

Perkembangan Sistem Perekonomian Venezuela

Restrukturisasi ekonomi dengan resep neoliberal yang diusung presiden Carlos Andres Perez dimasa pemerintahannya tidak serta merta memperbaiki perekonomian Venezuela yang saat itu mengalami krisis yang terus menghantui pemerintahan Venezuela sejak dari beberapa presiden-presiden sebelumna. Resep neoliberal yang mengeluarkan kebijakan suku bunga mengambang, kenaikan pajak disektor pelayanan public, kenaikan upah hanya sebesar 5%, penghapusan tarif impor secara progresif, pengurangan 4% dalam defisit anggaran dan pendapatan negara, pelemahan buruh melalui sistem ikatan kerja yang lebih fleksibel, pencabutan subsidi pupuk, dan privatisasi BUMN. Dekrit eksekutif mengijinkan perusahaan asing untuk membayarkan 100% keuntungan mereka ke negara asal. Akibat kebijakankebijakan neoliberal ini, Inflasi mencapai 80,7%, upah riil menurun hingga 40%, pengangguran mencapai 14%, angka kemiskinan meningkat dari 43,9% pada tahun 1988 menjadi 66,5% pada tahun 1989, dan jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan meningkat hingga 84%. Dalam waktu tiga tahun masa kekuasaan Perez, sekitar 600 ribu penduduk pindah ke kota-kota dan mengakibatkan jumlah tenaga kerja sector pertanian merosot sampai 90% (Soyomukti, 2008:55).

Semakin parahnya krisis ekonomi Venezuela dijaman presiden Carloz Adres Perez dibawah kebijakan Neoliberalisme yang dipimpin oleh kalangan kapitalis Venezuela menggerakan Hugo Rafael Chaves Frias bersama Barisan Bolivarian Revolution bentukannya untuk melakukan pemberontakan atas pemerintahan saat itu yang dipimpin oleh Presiden Carlos Andreas Perez. Akibat pemberontakan ini ternyata dapat melambungkan nama Chaves. Hal ini terbukti dengan kemenangan Chaves dalam pemilu tahun 1988 dan ini merupakan awal dari perubahan radikal Venezuela yang semakin menjauhi dunia barat.

Venezuela ditangan presiden Hugo Chaves menganut sistem perekonomian sosialis. Pada dasarnya Sosialisme adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis-jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara seperti air, listrik, telekomunikasi, gas, dan lain sebagainya. Salah satu langkah yang diambil Chaves yaitu menasionalisasikan beberapa perusahaan di venezuela seperti perusahaan telekomunikasi, baja, semen, listrik dan sector perbankan.

Strategi dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi Venezuela

Serangkaian langkah perubahan kebijakan secara radikal yang ditempuh oleh Chaves dalam rangka meraih control atas sumber daya ekonomi dalam negeri sekaligus untuk memutus ketergantungan atas negara-negara imperialis. Hal ini tentunya menunjukan bahwa strategi yang digunakan dalam pembangunan ekonomi di Venezuela yaitu mengarah kepada Strategi Pertumbuhan. Dengan strategi ini pembangunan ekonomi akan terpusat pada upaya pembentukan modal, serta bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah dan memusat, sehingga menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi.

Adapun beberpa langkah yang diambil dalam perencanaan pembangunan yang dilakukan chaves yaitu:

1. Pembaruan Ekonomi

Demi merangsang pertumbuhan ekonomi, Presiden Hugo Chaves mengeluarkan Undang-undang Reformasi kepemilikan tanah, Undang-undang Hidrokarbon. Pematokan mata uang Venezuela pada dollar,

2. Reformasi Sistem Keuangan Negara

Sejak tahun 1999, Pemerintah Bolivarian telah memikirkan untuk mengonsolidasikan sistem keuangan Negara secara strategis dalam rangka menguatkan kedaulatan ekonominya. Di bawah dekrit No. 411, sebuah Undang-Undang yang mengatur Sistem Keuangan Negara pada 25 Oktober 1999, telah dikeluarkan. Instrumen ini dimaksudkan untuk mendukung integrasi sistem perbankan negara dalam sebuah sistem yang unik, koheren, dan efisien. Segera, BCV akan mengambil bagian dalam sistem tersebut, dipadukan oleh Bank Industrial Venezuela

3. Pembentukan ALBA

ALBA (Alternativa Bolivariana para las Americas) merupakan kerjasama regional di kawasan Amerika Latin dan Karibia. Kerjasama yang diajukan pada Desember 2001 ini merupakan alternative terhadap FTAA (Free Trade Area of Americas) pada Association of Caribbean States Summit. Pada Desember 2004, Venezuela dan Kuba mendatangani perjanjian kerjasama dalam kerangka ALBA, dimana pada awalnya kerjasama ini untuk menyeimbangi FTAA yang didominasi oleh Amerika Serikat. Melalui strategi ini pula, Chavez dan Castro berhasil mengkonsolidasikan penolakan terhadap FTAA sekaligus mendeklarasikan ALBA—the Bolivarian Alternative for the Americas (Alternatif Bolivarian untuk Rakyat Amerika) di Mar del Plata, Argentina di penghujung 2005 lalu.

 4. Pembentukan Bank selatan

Revolusi Bolivarian Venezuela, muncul dengan gagasan yang lebih realistis dengan dampak struktural yang panjang. Di bawah Chavez, negara penghasil minyak terbesar di kawasan itu, membentuk sebuah lembaga yang disebut Compensatory Funds of Structural Convergence. Tujuannya, mengurangi kesenjangan dalam level pembangunan negara-negara dan sektorsektor produktif, membentuk mekanisme yang tepat bagi tujuan-tujuan ekonomi dan sosial, mendefinisikan pengertianpengertian pembangunan secara jelas, dan menentukan bagaimana mekanisme tindak lanjutnya. Melalui program Compensatory Funds ini, Venezuela kini telah muncul sebagai negara donor baru di Amerika Latin, menggantikan keberadaan IMF. Akibatnya, dilaporkan bantuan IMF di kawasan itu jatuh sebesar US$50 juta, atau kurang dari satu persen dari portofolio global, dibandingkan dengan 80 persen pada 2005. Dan tampaknya, kejadian ini akan terus berlanjut. Menurut laporan harian bisnis Bloomberg, Venezuela saat ini memiliki dana cadangan sebesar US$34 milyar. Chavez juga, mengontrol US$18 milyar dana kontan yang disebut Ponden, yang ditransfer dari Bank Sentral dan perusahaan minyak negara Petroleos de Venezuela SA (PDVSA). Dan berbeda dengan lembaga-lembaga keungan internasional dan pemerintah Negara-negara G-7, bantuan Venezuela ini tidak disertai dengan persyaratan apapun yang mesti dijalankan negara penerima bantuan. Inilah yang disebut sebagai Solidaritas Bolivarian. Untuk melembagakan program Solidaritas Bolivarian ini, Chavez mengusulkan agar dibentuk Banco del Sur atau Bank of the South. Menurut Chavez, dalam pidatonya di hadapan ribuan pendukungnya di Bueonos Aires, Argentina, pendirian Banco del Sur ini dimaksudkan untuk menghentikan lingkaran setan kemiskinan utang luar negeri.

 5. Diversifikasi Ekonomi

Dalam upaya memutus ketergantungan ekspor minyak ke Amerika Serikat, Venezuela juga telah memutuskan mendiversifikasi negara tujuan ekspor hidrokarbon (Minyak, Gas, produk-produk Kimia-minyak) di luar pasar Amerika Serikat

 6. Nasionalisasi Perusahaan-Perusahaan

Banyaknya pemodal-pemodal asing yang menguasai industry di Venezuela disaat jaman pemerintah neoliberal yang semakin merugikan Negara saat itu mendorong keinginan Chaves untuk menasionalisasikan perusahaan-perusahaan yang yang telah meraup untuk besar dari kekayaan Venezuela terutama kekayaan minyaknya. Dengan langkah ini maka pemerintah dapat melakukan kontrol terhadap keuntungan Venezuela dan juga kontrol terhadap pasar minyak dunia.

CaracasCentre

Peta Perekonomia Venezuela

Keadaan sosial di Venezuela selama pemerintahan CHAVEZ sangat menunjukan perubahan yang signifikan seperti tingkat kemiskinan yang berkurang dari hampir 50% pada tahun 1999 menjadi sekitar 27% pada tahun 2011, meningkatnya minat rakyatnya terhadap pendidikan, angka kematian bayi dan anak secara substansinal mulai berkurang, dan peningkatan akses terhadap air minum dan sanitasi. Misi yang didedikasikan untuk pendidikan, gizi, kesehatan, dan sanitasi ini didanai melalui pendapatan minyak. Keberlanjutan kemajuan ini masih dipertanyakan, namun, sebagai kelanjutan dari program-program sosial tergantung pada kesejahteraan industri minyak Venezuela. Dalam jangka panjang, pendidikan dan pelayanan kesehatan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi ketimpangan pendapatan.

Venezuela masih sangat tergantung pada pendapatan minyak, yang mencakup sekitar 96% dari pendapatan ekspor, sekitar 45% dari anggaran pendapatan, dan sekitar 12% dari PDB. Didorong oleh harga minyak yang tinggi, pengeluaran pemerintah pra-pemilu membantu memacu pertumbuhan PDB pada 2013 5,6%. Pengeluaran pemerintah, kenaikan upah minimum, dan peningkatan akses kredit domestik menciptakan peningkatan konsumsi yang dikombinasikan dengan masalah pasokan menyebabkan inflasi yang lebih tinggi – sekitar 20% pada tahun 2012 dan meningkat menjadi lebih dari 56% pada 2013 dan 60% pada tahun 2014.

Upaya Akhir Presiden Hugo CHAVEZ untuk meningkatkan kontrol pemerintah dari perekonomian dengan menasionalisasi perusahaan-perusahaan agribisnis, sektor keuangan, konstruksi, minyak, dan baja menyakiti lingkungan investasi swasta, mengurangi kapasitas produktif, dan memperlambat ekspor non-minyak. Di bawah pemerintahan baru stelah sepeninggalan Hugo Chaves, Presiden Nicolas Maduro, Venezuela terus bergulat dengan perumahan dan listrik krisis dan rolling makanan dan barang kekurangan, akibat kebijakan yang tidak lazim ekonomi pemerintah. Defisit anggaran untuk sektor publik mencapai 17% dari PDB pada tahun 2012 dan tetap di atas 10% dari PDB pada tahun 2014. Pemerintah Venezuela telah mempertahankan rezim kontrol devisa mata uang yang ketat sejak tahun 2003. hukum Venezuela sekarang menitikberatkan pada sistem nilai tukar “three-tiered” , dimana nilai tukar berdasarkan prioritas impor pemerintah.

Berikut Data pendapatan Venezuela dijaman Hugo Chaves dan pemerintah yang baru:

fasd

Dari data diatas dapat kita lihat bahwa masa pemerintahan Hugo Chaves sangat memberikan kontribusi yang lebih karena untuk tahun 2012 dan 2013 diakhir masa pemerintahanya pendapatan Venezuela lebih baik dibandingkan pendapatan pada tahun 2014 dibawah pemerintahan Venezuela yang baru saat ini.

Referensi:

https://www.cia.gov/library/publications/resources/the-world-factbook/geos/ve.html

http://venezuelanalysis.com/basicfacts

http://www.heritage.org/index/country/venezuela

Soyomukti, Nurani. 2007. Revolusi Bolivarian Hugo Chavez dan Politik Radikal. Yogyakarta: Resist Book

Ma’arif, Syamsul. 2012. Neososialisme Kebijakan Ekonomi Politik (Pengalaman Venezuela DiBawah Hugo Chavez).Lampung: Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan

Leave a comment